BAHASA INDONESIA 2#
Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang
diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung
pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa
pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis.
Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab
Generalisasi
Generalisasi
adalah proses penalaran yang bertolak dari
fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh:
Adam Cholid adalah bintang dikelas,
dan ia berparas tampan.
Generalisasi : Semua bintang dikelas berparas
tampan.
Pernyataan
"semua bintang dikelas berparas tampan" hanya memiliki kebenaran
probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh
kesalahannya:
Yazid
juga bintang dikelas, tetapi tidak berparas tampan.
Macam-macam
generalisasi
Generalisasi sempurna Adalah
generalisasi di mana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan
diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
Generalisasi tidak sempurna Adalah generalisasi di mana
kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk
semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh:
Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana jeans.
Prosedur
pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi
yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur
pengujian yang benar.
Prosedur
pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
-
Jumlah sampel yang diteliti
terwakili.
-
Sampel harus bervariasi.
-
Mempertimbangkan hal-hal yang
menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa
adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang
lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi Morfologi
dipakai oleh berbagai cabang ilmu. Secara harafiah, morfologi berarti
'pengetahuan tentang bentuk' (morphos). Berikut beberapa ilmu yang
menggunakan nama morfologi:
Morfologi
(linguistik), adalah suatu bidang ilmu linguistik yang mengkaji
tentang pembentukan kata atau morfem-morfem
dalam suatu bahasa.
Morfologi
(biologi), adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan yang mencakup
bagian-bagiannya.
Geomorfologi, adalah ilmu
yang mempelajari tentang batuan
dan bentuk luar bumi.
Dan
di mana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
o Contohnya
pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati
o Derri
adalah anak yang penakut sikapnya ini membuatnya sering jadi bahan mainan
teman-temannya. Bagai kerbau dicocok hidung ia selalu mengikuti apa kata orang
lain. Sehingga ia tidak dapat berkembang dan selalu hanya bisa diam sama
seperti kerbau yang hanya bisa diam ketika hidungnya dicocok untuk melakukan
apa yang diinginkan tuannnya.
Hubungan kausal atau Sebab Akibat
Sebab akibat adalah suatu
masalah atau kejadian realita dan juga akibat
yang akan timbulkan.
Contoh
:
Sandy
adalah anak yang baik. Ia suka membantu orang tua kapanpun. Kebiasaan menabung,belajar,
dan suka menolong sudah ia lakukan sejak masih kecil. Sekarang di sudah tumbuh
menjadi seorang pemuda yang siap menjalani hidup. Akibat kebiasaan lamanya ia
sudah siap menghadapi berbagai masalah yang datang silih berganti.
Contoh paragraf
Induktif: Maka dari itu saya sangat setuju dengan
adanya kegiatan kerja bakti seminggu sekali. Karena, jika lingkungan hidup
bersih maka kita juga akan sehat. Maka dari itu, kegiatan kerjanbakti
sangat penting di lingkungan kampus Gunadarma.
paragraf deduktif
paragraf deduktif, adalah sebuah paragraf yang berpola
dari kalimat umum ke khusus, artinya paragraf yang didahului dengan kalimat
umum kemudian dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas. Pembahasan mengenai
jenis paragraf yang satu ini biasa kita temui dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia, mulai dari SD sampai dengan SMA. Contoh dari paragraf deduktif
bahasa indonesia bisa kita temukan di pelbagai penyedia artikel, seperti
internet, majalah, tabloid dan juga koran.
Jika digambarkan secara sederhana, format dari
paragraf yang satu ini adalah sebagai berikut : Umum - Khusus. Jadi, tentunya
sangat mudah bagi Anda untuk membuat sebuah tulisan ataupun artikel dengan
format deduktif entah itu di laporan, makalah, ataupun blog. Karena intisari
dari informasi yang kita sajikan berada di awal paragraf dari tulisan tersebut.
Bagaimana, sudah mengerti? Jika Anda sudah mengerti apa yang dimaksud dari
paragraf deduktif, berikut ini kami sampaikan beberapa ciri-ciri beserta
contohnya.
Ciri-ciri Paragraf Deduktif
1. Kalimat utama letaknya berada di awal paragraf
2. Kalimat utama disusun dari pernyataan umum yang
kemudian disusul dengan penjelasan
Contoh paragraf deduktif :
Kebersihan
sangat menjadi masalah di kampus Gunadarma. Ini terjadi karena banyak Mahasiswa
yang tidak sadar akan kebersihan. Padahal “Kebersihan adalah sebagian dari
iman”.
Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan
secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah
konklusi (kesimpulan).
Jenis-jenis Silogisme
Berdasarkan bentuknya, silogisme terdiri dari;-
Silogisme Kategorial
Contoh:
Semua tumbuhan membutuhkan
air. (Premis Mayor)
Akasia adalah tumbuhan
(premis minor).
∴ Akasia membutuhkan air
(Konklusi)
Hukum-hukum Silogisme
Katagorik.
Beberapa hukum silogisme katagorik.
Apabila
salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga.
Contoh:
Semua yang halal dimakan
menyehatkan (mayor).
Sebagian makanan tidak
menyehatkan (minor).
∴
Sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).
Apabila
salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga.
Contoh:
Semua korupsi tidak disenangi
(mayor).
Sebagian pejabat korupsi
(minor).
∴
Sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).
Apabila
kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan.
Silogisme Hipotesis
Silogisme
Hipotesis adalah jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat
hipotesis, dan premis minornya bersifat katagorial. Silogisme Hipotesis ini
dapat dibedakan menjadi 4 macam , yaiu :
1.
Silogisme hipotesis
yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh
:
Jika
hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari
ini cerah ( premis minor )
Maka
saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
2.
Silogisme hipotesis
yang premis minornya mengakui bagian konsekuen
Contoh
:
Jika
hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang
terjadi global warming ( premis minor )
Maka
hutan banyak yang gundul ( kesimpulan ).
Silogisme
Alternatif
Silogisme
alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah
satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh:
Nenek Sumi berada di Bandung.
∴
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
Silogisme
Disjungtif
Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis
mayornya merupakan keputusan disyungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau
mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada
silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog
bukan yang semestinya. Silogisme ini ada dua macam yaitu:
Silogisme disyungtif dalam arti sempit
Silogisme
disjungtif dalam arti sempit berarti mayornya mempunyai alternatif
kontradiktif. Contoh:
Heri jujur atau
berbohong.(premis1)
Ternyata Heri
berbohong.(premis2)
∴
Ia tidak jujur (konklusi).
Silogisme disjungtif dalam arti luas
Silogisme
disyungtif dalam arti luas berarti premis mayornya mempunyai alternatif bukan
kontradiktif. Contoh:
Ternyata tidak di
rumah.(premis2)
∴
Hasan di pasar (konklusi).
Entimen
Silogisme
ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun
lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
Dia menerima hadiah pertama karena
dia telah menang dalam sayembara itu.
Anda telah memenangkan sayembara
ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar